Bioindustri Omnipresen

Blog

Glossy, Matte, Doff, atau Satin, Mana yang Paling Cocok untuk Proyek Furniture Anda?

Ketika berbicara tentang finishing furniture, ada banyak hal yang harus diperhatikan selain desain atau bahan dasarnya. Salah satu elemen penting yang sering terlewat adalah sheen level atau tingkat kilap dari permukaan furniture setelah di-finishing. Pilihan sheen level ini bukan hanya soal estetika, tapi juga soal fungsi dan kenyamanan visual. Dalam artikel ini, kita akan bahas lebih dalam tentang apa itu sheen level, jenis-jenisnya, dan bagaimana memilih yang paling cocok untuk kebutuhan ruang Anda.

Apa Itu Sheen Level?

Sheen level adalah tingkat kilap atau pantulan cahaya dari permukaan furniture yang dihasilkan setelah aplikasi lapisan finishing. Dengan kata lain, sheen level menunjukkan seberapa banyak cahaya yang dipantulkan dari permukaan tersebut. Semakin tinggi kilapnya, semakin banyak cahaya yang dipantulkan. Tingkat kilap ini diukur menggunakan alat yang disebut glossmeter, yang memberikan nilai dari 0 hingga 100. Nilai ini menentukan apakah permukaannya termasuk dalam kategori matte, satin, semi-gloss, atau glossy.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa jenis sheen level yang umum digunakan dalam finishing furniture:

1. Glossy

Tampilan meja dengan finishing glossy yang memancarkan cahaya sehingga bisa tampil mengkilap
Tampilan meja dengan finishing glossy yang memancarkan cahaya sehingga bisa tampil mengkilap

Glossy adalah jenis finishing dengan tingkat kilap paling tinggi. Dengan tingkat pantulan cahaya yang sangat besar (biasanya di atas 80 pada skala glossmeter), glossy memberikan tampilan yang sangat mewah dan modern. Hasil ini sering digunakan pada furniture bergaya minimalis atau modern yang ingin menonjolkan detail dan tekstur material.

Keunggulan:

  • Meningkatkan kesan mewah dan elegan.
  • Membuat ruangan terlihat lebih luas karena pantulan cahaya.

Kekurangan:

  • Mudah terlihat goresan dan sidik jari.
  • Membutuhkan perawatan ekstra untuk menjaga kilapnya.

2. Matte

Berbeda dengan glossy, matte memiliki tingkat kilap yang sangat rendah (biasanya di bawah 10 pada skala glossmeter). Hasil finishing matte memberikan tampilan yang lebih halus, kalem, dan natural. Matte sering digunakan pada furniture yang berkesan minimalis, tradisional, atau rustik.

Keunggulan:

  • Tampilan lebih tenang dan natural.
  • Tahan terhadap sidik jari dan goresan kecil.

Kekurangan:

  • Permukaan lebih sulit dibersihkan jika terkena noda minyak atau lemak.
  • Tidak memantulkan cahaya sehingga ruang terasa lebih redup.

3. Satin

Satin berada di antara glossy dan matte, dengan tingkat kilap sekitar 30–50 pada skala glossmeter. Satin adalah pilihan yang sangat serbaguna karena memberikan kesan elegan tanpa terlalu mencolok, serta menjaga keseimbangan antara kilap dan tekstur.

Keunggulan:

  • Tampilan yang lebih elegan namun tetap tenang.
  • Mudah dibersihkan dan lebih tahan terhadap goresan dibandingkan glossy.

Kekurangan:

  • Kurang cocok untuk ruangan yang ingin menonjolkan cahaya.

4. Doff 

Tampilan furniture dengan finishing doff

Finishing doff mirip dengan matte, tetapi lebih memberikan kesan tekstur halus di permukaan. Ini membuatnya cocok untuk furniture bergaya rustic atau vintage.

Keunggulan:

  • Menyembunyikan goresan dan cacat permukaan dengan baik.
  • Tampilan natural dengan sentuhan elegan.

Kekurangan:

  • Tekstur lebih terasa, tidak halus seperti matte atau satin.
  • Kurang cocok untuk furniture modern yang mengutamakan permukaan halus.

Cara Menentukan Finishing yang Tepat

Memilih finishing yang tepat bukan hanya soal tampilan, tetapi juga fungsi dan gaya ruangan. Berikut beberapa tips memilih finishing berdasarkan jenis ruangan:

  1. Ruangan Berukuran Kecil: Jika Anda memiliki ruang yang kecil, finishing glossy bisa menjadi pilihan karena pantulan cahayanya memberikan ilusi ruang yang lebih luas.
  2. Ruang Keluarga atau Ruang Santai: Finishing satin cocok untuk ruangan ini karena memberikan kilap yang cukup tanpa membuat ruangan terasa terlalu terang.
  3. Ruang Kerja atau Kamar Tidur: Untuk ruangan yang membutuhkan suasana tenang, matte atau doff lebih cocok karena meminimalisir pantulan cahaya yang bisa mengganggu.

Tabel Perbandingan Sheen Level

ukuran sheen level

Sheen Level Tingkat Kilap Keunggulan Kekurangan
Glossy Tinggi (>80) – Meningkatkan kesan mewah dan luas – Mudah terlihat goresan dan noda
Matte Rendah (<10) – Tampilan natural dan tahan goresan – Permukaan lebih sulit dibersihkan
Satin Sedang (30-50) – Serbaguna, mudah dibersihkan – Kurang memantulkan cahaya, terasa lebih kalem
Doff Rendah dengan tekstur – Menyembunyikan ketidaksempurnaan, cocok untuk gaya rustic – Teksturnya lebih terasa, tidak halus

Kesimpulan

Memilih sheen level yang tepat untuk furniture tidak hanya soal selera, tetapi juga mempertimbangkan fungsi ruang dan suasana yang ingin diciptakan. Apakah Anda menginginkan kesan mewah dengan kilap tinggi dari glossy, atau suasana tenang dengan tampilan natural dari matte, semuanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Jika Anda sedang mencari finishing furniture untuk beragam kebutuhan, jangan ragu untuk menghubungi kami! Kami siap memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan furniture Anda, baik itu glossy yang elegan atau matte yang natural! Hubungi customer service kami di bawah ini!

CTA Order Produk Finishing Kayu

tanya cs bio
Tanya Bio!