Salah satu komponen paling penting yang sering di-skip atau dilewati dalam proses finishing adalah top coat. Lapisan terakhir ini bukan sekadar pelindung, tetapi juga penentu apakah hasil finishing bisa bertahan lama sekaligus menjamin hasil finishing yang berkualitas.
MinBio rangkum, ada berbagai jenis top coat yang bisa digunakan sesuai kebutuhan, namun tidak semuanya memberikan hasil yang optimal. Mari kita bahas satu per satu agar lebih jelas, sekaligus membantu Anda memilih top coat terbaik untuk kebutuhan finishing kayu.
Jenis-Jenis Top Coat dan Fungsinya
1. Top Coat Berbasis Solvent (Solvent-Based)
Solvent-based top coat merupakan salah satu yang paling umum digunakan di masa lalu. Lapisan ini unggul dalam memberikan perlindungan terhadap cuaca ekstrem, goresan, dan bahan kimia. Oleh karena itu, sering dipakai untuk furnitur outdoor.
Namun, solvent-based memiliki kekurangan seperti kandungan Volatile Organic Compound (VOC) yang tinggi, bau menyengat, dan waktu pengeringan yang relatif lama. Selain itu, penggunaannya kurang ramah lingkungan, sehingga perlahan mulai ditinggalkan oleh pelaku finishing yang peduli akan dampak lingkungan.
2. Top Coat Water-Based
Water-based top coat menjadi solusi modern yang semakin populer karena ramah lingkungan dan rendah VOC. Produk ini cocok untuk furnitur indoor maupun outdoor, terutama yang membutuhkan tampilan natural untuk menonjolkan serat kayu. Selain itu, top coat berbasis air juga cepat kering dan tidak meninggalkan bau menyengat, sehingga nyaman digunakan.
Meski begitu, water-based memerlukan teknik aplikasi yang lebih cermat agar daya tahannya optimal, terutama untuk penggunaan di area dengan kelembapan tinggi.
3. Polyurethane (PU)
Jenis ini dikenal memiliki daya tahan tinggi terhadap abrasi, bahan kimia, dan goresan. Polyurethane sangat cocok untuk permukaan yang sering digunakan, seperti lantai kayu, meja dapur, atau furnitur area publik. Jenis top coat ini paling cocok jika diaplikasikan pada furniture outdoor dan heavy duty. Namun, aplikasinya memerlukan keterampilan tinggi karena sifatnya yang lebih sulit diratakan dibandingkan top coat lainnya. Selain itu, PU memiliki harga lebih mahal.
4. Top Coat Lacquer
Lacquer menawarkan hasil akhir yang glossy dengan waktu pengeringan cepat. Jenis ini sering digunakan pada furnitur dekoratif untuk memberikan kesan mewah.
Sayangnya, lacquer kurang tahan terhadap kelembapan dan lebih cocok untuk penggunaan indoor, terutama pada furnitur yang jarang terpapar aktivitas berat.
Pentingnya Memilih Top Coat Ramah Lingkungan
Di tengah semakin tingginya kesadaran akan dampak lingkungan, memilih top coat yang ramah lingkungan menjadi langkah penting, baik untuk kebutuhan profesional maupun personal. Top coat berbasis air atau water-based memiliki kandungan VOC (Volatile Organic Compounds) yang jauh lebih rendah dibandingkan solvent-based.
Menggunakan top coat yang rendah VOC tidak hanya membantu menjaga kesehatan pengguna dan penghuni rumah, tetapi juga mengurangi polusi udara yang dihasilkan selama proses finishing. Selain itu, produk ramah lingkungan seperti ini sering kali lebih nyaman digunakan karena tidak meninggalkan bau menyengat.
Dengan memilih top coat ramah lingkungan, hasil finishing tidak hanya cantik dan tahan lama, tetapi juga mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Mengapa Memilih Top Coat Water-Based Biovarnish?
Dari berbagai pilihan yang ada, top coat water-based seperti Biovarnish menawarkan banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan utama, baik untuk finishing furnitur indoor maupun outdoor. Berikut beberapa alasan mengapa Biovarnish layak dipertimbangkan:
- Menonjolkan Tampilan Natural
Dengan formula khusus, Biovarnish mampu memberikan tampilan natural yang mempertegas keindahan serat kayu. Cocok untuk furnitur bergaya minimalis, rustic, atau skandinavia. - Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan
Rendah VOC membuat Biovarnish aman untuk pengguna, bahkan jika digunakan di ruangan tertutup. Tidak ada bau menyengat yang mengganggu selama proses aplikasi, sehingga lebih nyaman digunakan. - Cepat Kering dan Praktis
Biovarnish water-based dirancang untuk mempercepat proses pengerjaan tanpa mengorbankan kualitas. Ini memberikan efisiensi waktu yang sangat dibutuhkan dalam proyek finishing, baik skala kecil maupun besar. - Tahan Lama dan Fleksibel
Biovarnish memiliki ketahanan tinggi terhadap goresan, sinar UV, dan kelembapan, sehingga cocok untuk berbagai kondisi penggunaan. Dengan perawatan minimal, hasil finishing tetap terjaga keindahannya dalam waktu lama.
Tips Aplikasi untuk Hasil Maksimal
Untuk memastikan top coat water-based bekerja optimal, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Persiapkan Permukaan dengan Baik
Amplas kayu hingga halus dan pastikan permukaan bebas dari debu atau sisa bahan finishing sebelumnya. - Gunakan Alat Aplikasi yang Tepat
Pilih kuas berbulu sintetis atau alat semprot untuk mendapatkan hasil yang merata. - Aplikasikan Secara Tipis dan Bertahap
Hindari pengaplikasian terlalu tebal dalam satu lapisan. Sebaiknya, aplikasikan dua hingga tiga lapisan tipis untuk hasil yang lebih halus dan tahan lama.
Pilih Biovarnish untuk Hasil yang Sempurna!
Sebagai inovasi water-based, Biovarnish adalah pilihan yang tepat untuk menciptakan finishing kayu berkualitas tinggi tanpa mengorbankan keamanan dan kelestarian lingkungan. Kombinasi tampilan natural, perlindungan maksimal, dan kemudahan aplikasi membuat Biovarnish unggul dibandingkan top coat lainnya. Tersedia Biovarnish Clear Coat dan Biothane PU 2K untuk kebutuhan outdoor.