Proses finishing jadi tahapan akhir yang penting untuk meningkatkan estetika dan ketahanan produk. Namun, di balik keindahan hasil akhirnya, prosesnya juga menghasilkan berbagai jenis limbah.
Jika limbah tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan para pekerja. Lantas, bagaimana cara mengurangi limbah finishing kayu di industri?
Ada banyak cara mengurangi limbah yang akan kami jelaskan pada artikel ini. Baca sampai akhir agar Anda bisa menemukan penanganan limbah yang aman untuk industri perkayuan Anda.
Dampak limbah finishing kayu terhadap lingkungan dan kesehatan
Anda mungkin masih meremehkan serbuk kayu bekas amplas atau sisa-sisa bahan cat yang tidak digunakan lagi. Padahal, limbah ini akan memberikan dampak besar yang cukup buruk pada lingkungan dan kesehatan, seperti:
Mencemari Udara
Kandungan solvent yang menguap pada saat cat mengering atau proses penyemprotan bisa menimbulkan pencemaran udara. Voc yang menguap memiliki kandungan zat berbahaya yang bisa menimbulkan polusi udara maupun kabut asap tak terlihat.
Mencemari Air dan Tanah
Dampak selanjutnya yang cukup membahayakan adalah mencemari air dan tanah pada saat mencuci sisa-sisa cat pada alat semprot atau kuas. Bahan pelarut yang meresap kedalam tanah atau mengalir ke sungai bisa mencemari sumber air bersih.
Menumpuknya Limbah Padat
Finishing kayu juga menimbulkan limbah padat yang bisa menumpuk, seperti kaleng cat, serbuk kayu, kain, maupun spons. Limbah ini bersifat toksik yang juga berbahaya untuk jangka panjang.
Menimbulkan Efek Rumah Kaca
Penguapan dari voc dalam cat saat pengeringan juga bisa menimbulkan efek rumah kaca dalam jangka panjang. Inilah yang menjadi cikal bakal perubahan iklim global, seperti yang kita rasakan saat ini.
Baca Juga: Bahaya Timbal pada Cat Berbahan Solvent Terhadap Pertumbuhan Anak
Jenis-jenis limbah dalam proses finishing kayu
Anda mungkin hanya fokus pada limbah industri kayu yang tampak nyata seperti potongan kayu yang berbentuk padat. Namun, ada juga limbah finishing yang sering terabaikan yang mungkin jumlahnya terasa sedikit.
Padahal, jika tidak segera diatasi, limbah finishing ini juga akan menumpuk dan membahayakan lingkungan. Supaya Anda lebih mudah untuk mengklasifikasikan limbah finishing, berikut ini jenis-jenisnya yang bisa dipahami:
Limbah Padat
Sesuai dengan namanya, limbah ini adalah sisa material dari proses finishing yang sudah tidak terpakai lagi. Beberapa jenisnya adalah:
- Serbuk kayu: Limbah ini akan terkumpul dari proses pengamplasan baik saat mempersiapkan finishing atau antar lapisan cat.
- Kain atau spons bekas: Saat mengecat Anda mungkin akan mengelap bekas cat di lantai, kuas, atau media lainnya yang mana kain atau spons ini juga akan menjadi limbah.
- Kaleng kosong: Banyak sekali limbah ini, seperti kaleng cat, wadah untuk mencampur cat hingga kaleng dari bahan pelarut seperti thinner.
- Sisa dempul: Beberapa finishing membutuhkan pendempulan yang sisanya bisa berbentuk serbuk pengamplasan atau gumpalan yang mengeras.
Limbah Cair
Bentuk limbah ini adalah zat cair yang terbuang atau merupakan sisa dari proses finishing. Jenisnya sendiri meliputi:
- Sisa cat: Baik itu pernis, cat duco hingga stain yang sudah diberikan pelarut akan menjadi sisa jika banyak yang tidak terpakai setelah finishing.
- Thinner bekas: Zat pelarut cat ini juga bisa saja sisa dan tidak dapat dipakai kembali sehingga akan menjadi limbah cair.
- Air limbah: Setelah proses mencuci peralatan cat, air yang kotor akan menjadi limbah dengan kandungan zat kimia berbahaya.
Limbah Gas
Jenis limbah yang paling tidak mudah terlihat karena bentuknya adalah partikel yang menyebar di udara. Beberapa limbah yang tidak terlihat ini adalah:
- Voc: Volatile organic compound adalah komponen organik yang membentuk cat dan berbahaya. Biasanya digunakan pada cat solvent, pernis hingga thinner.
- Asap atau bau kimia: Saat Anda menyemprotkan cat atau menguaskannya, maka ada asap yang tidak terlihat akan keluar dari cat dan menjadi limbah gas.
- Debu halus: Saat menyemprotkan cat, tidak semua partikel cat menempel. Ada juga yang menjadi debu halus dan menyebar ke udara.
6 Cara mengurangi limbah finishing kayu di industri
Melihat banyaknya jenis limbah dari finishing kayu skala industri, Anda tentu tidak boleh meremehkannya lagi. Lalu, bagaimana cara penanganan limbah kayu saat finishing? Berikut ini beberapa cara efektifnya:
Meningkatkan Kesadaran Cara Finishing yang Tepat
Penting bagi Anda untuk menciptakan kesadaran bagaimana cara finishing yang tepat kepada karyawan. Cara ini akan membantu karyawan untuk bekerja konsisten demi mengurangi limbah.
Jika perlu, terapkan SOP finishing yang jelas untuk diikuti oleh semua karyawan. Dengan begitu kesadaran akan lingkungan pun akan terbentuk dan saling mendukung keberlanjutan.
Mengoptimalkan Teknik Aplikasi Finishing
Sebelum meningkatkan kesadaran di kalangan karyawan, akan lebih baik jika Anda mengoptimalkan teknik aplikasi finishing. Tujuannya adalah untuk meminimalisir limbah cair dan limbah gas yang muncul.
Ada beberapa teknik aplikasi finishing yang bisa Anda terapkan, seperti:
Menggunakan spray gun HVLP
Spray gun ini bekerja dengan tekanan rendah tapi volumenya tinggi. Jadi, cat yang keluar akan tetap banyak meskipun tekanan rendah, sehingga bisa menghemat listrik pula.
Fungsinya adalah untuk mengurangi overspray sehingga limbah gas tidak terlalu banyak menyebar pada saat proses aplikasi.
Menciptakan Lingkungan Finishing yang Terkontrol
Anda juga perlu menciptakan lingkungan finishing yang terkontrol, seperti mempersiapkan alur kerja yang jelas. Begitu juga menciptakan ruangan tertutup yang ventilasinya baik demi menghindari penguapan cat terlalu cepat.
Cara ini tidak hanya untuk mengurangi limbah finishing, tapi juga membantu cat mengering dengan cepat dan sempurna.
Menggunakan Kembali Limbah
Cara memanfaatkan limbah kayu dari finishing adalah dengan menggunakan kembali bahan-bahan yang ada. Biasanya penggunaan kembali ini hanya terjadi pada limbah padat, seperti serbuk kayu yang bisa menjadi campuran dempul untuk mengisi lubang kayu yang terlalu besar.
Anda juga bisa menggunakan kain bekas mengelap dengan mencucinya agar berfungsi kembali. Perlu juga untuk menggunakan sistem penyaringan udara yang baik demi mengurangi emisi voc dan udara di lingkungan industri tetap aman.
Menggunakan Bahan Finishing yang Ramah Lingkungan
Terakhir yang paling penting adalah mulai beralih pada cat dan pernis yang berbasis air. Cat water based adalah solusi terbaik dalam finishing skala industri karena kandungan voc nya lebih rendah sehingga mengurangi risiko limbah gas.
Selain itu, cat water based modern ini tetap memiliki kualitas baik layaknya cat solvent yang tahan kelembaban, panas, sinar uv hingga air. Kayu yang dicat akan tetap mendapatkan perlindungan terbaik dan lingkungan pun terhindar dari masalah limbah.
Inilah beberapa cara mengurangi limbah finishing kayu di industri yang bisa Anda terapkan dari sekarang. Anda bisa memulainya dengan menggunakan cat water based yang aman. Jika mencari produknya yang berkualitas Anda bisa mempercayakannya pada Bioindustries.
Bioindustries adalah produsen cat water based yang siap memberikan produk berkualitas skala industri seperti yang Anda perlukan. Dengan banyak pilihan cat dari pernis hingga cat duco, kebutuhan finishing Anda pun akan segera terpenuhi dengan baik.
Mari wujudkan lingkungan yang bebas limbah dengan menggunakan cat dari Bioindustries. Klik banner di bawah ini untuk bisa pemesanan produknya!