Bioindustri Omnipresen

Blog

Cat Water Based Vs Solvent Based dalam Skala Industri, Mana yang Lebih Eco Friendly?

Di tengah kesadaran yang semakin tinggi terhadap isu lingkungan, industri furnitur kini dihadapkan pada pilihan penting soal pemilihan cat. Dari dua jenis cat, yaitu cat water based vs solvent based dalam skala industri, banyak yang mempertanyakan mana yang paling aman untuk lingkungan. 

Pasalnya, kedua jenis cat inilah yang populer digunakan sejak lama dan masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Tapi, sebagai orang yang berkecimpung dalam industri furnitur, Anda tidak bisa menentukan cat berdasarkan kepopulerannya saja. 

Dalam artikel ini kami akan menjelaskan apa itu cat water based dan solvent based lengkap dengan perbedaannya. Beserta dengan regulasi lingkungan dalam penggunaan cat yang tepat di skala industri. Mari, simak hingga akhir!

Apa itu cat water based dan solvent based?

Cat water based adalah salah satu jenis cat dengan pigmen, binder dan juga pelarutnya adalah air. Cat ini bisa digunakan untuk melindungi berbagai material, baik itu kayu, besi, baja menyesuaikan dengan tipe cat. 

Karakteristik utamanya adalah tidak berbau serta memiliki banyak pilihan warna. Selain itu, cat water based juga lebih cepat kering, warnanya tahan lama dan mudah dibersihkan dengan sabun dan air. 

Keunggulan cat water based inilah yang membuatnya perlahan-lahan menggeser posisi cat solvent. Cat solvent based adalah jenis cat yang bahan dasarnya adalah minyak, mulai dari pigmen, binder dan juga bahan pelarutnya. 

Selain minyak, bahan pelarutnya bisa berupa alkohol atau pelarut sintetis lain sesuai dengan tipe cat. Bahan pelarut ini yang berfungsi untuk mengencerkan cat solvent sehingga mudah untuk diaplikasikan. 

Perbandingan cat water based vs solvent based dalam skala industri

Supaya lebih mudah memahami karakteristik cat water based dan solvent based, Anda bisa memperhatikan perbedaannya dari beberapa faktor. Berikut ini perbandingannya dari segi komposisi hingga dampaknya terhadap lingkungan:

Komposisi dan bahan dasar 

Secara umum, ada 4 komposisi pembentuk cat, yaitu berupa binder, pelarut, pigmen dan juga zat aditif. Cat water based memiliki komposisi yang sama hanya saja bagian pelarutnya adalah adalah air. 

Sedangkan cat water based menggunakan bahan pengencer atau pelarut berupa thinner. 

Pelarut inilah yang menjadi perbedaan solvent based dan water based, meskipun keduanya nanti sama-sama akan menguap setelah diaplikasikan. Usai menguap, cat akan mengeras membentuk coating pelindung. 

Daya tahan 

Perbandingan yang cukup mencolok dari solvent based vs water based adalah soal ketahanannya. Cat solvent terkenal berdaya tahan lama, khususnya untuk furnitur yang peletakannya di luar ruangan. 

Baik dari ketebalan lapisan coating hingga warnanya sangat awet, bahkan ketika furnitur harus terkena serangan cuaca. Cat water based di sisi lain tidak kalah, daya tahannya bagus untuk air, kelembaban yang membuat usia furnitur lebih panjang. 

Baca juga: Perbandingan Hasil Finishing Kayu Cat Water Based vs Natural Oil dalam Industri Kerajinan

Biaya produksi 

Sekilas, jika Anda membandingkan harga cat water based vs solvent based, bisa dikatakan cat solvent jauh lebih unggul murahnya. Tapi, jika memperhatikan biaya produksi keseluruhan, cat water based  yang akan keluar sebagai pemenangnya. 

Kenapa? Alasannya adalah bahan pelarut yang berupa air bisa memangkas banyak biaya produksi dibandingkan Anda harus membeli thinner atau alkohol untuk cat solvent. 

Dari segi pebisnis, biaya produksi yang rendah tentu akan membawa keuntungan tersendiri, bukan?

Keamanan pekerja 

Sebuah jurnal yang dirilis di National Library of Medicine, meneliti tentang efek paparan cat water based pada pekerja di industri pengecatan. Hasilnya, pekerja yang menggunakan cat water based memiliki lingkungan kerja yang lebih sehat dibandingkan dengan cat solvent based. 

Ketika menggunakan cat solvent based, keluhan seperti iritasi mata dan kulit lebih umum terjadi. Begitu juga dengan gangguan rasa atau penciuman. 

Itu artinya, cat water based mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi para pekerja. Efek kesehatan yang merugikan keamanan kesehatan pekerja pun lebih sedikit. 

Regulasi lingkungan terkait penggunaan cat dalam skala industri 

Satu lagi yang membedakan antara cat solvent dan cat water based adalah dampak lingkungan yang hadir. Perbandingan ini juga bersinggungan dengan regulasi lingkungan soal pemakaian cat di skala industri. 

Banyak negara yang menetapkan standar penggunaan bahan cat yang aman untuk lingkungan. Standar ini penting diperhatikan untuk skala industri furnitur dalam memilih cat, khususnya ketika harus ekspor furnitur ke negara-negara tersebut. 

EPA (Environmental Protection Agency)

Regulasi di Amerika Serikat ini mengatur batas maksimal kadar voc (volatile organic compound) dalam produk cat. Dalam hal ini, regulasinya diatur dalam National Volatile Organic Compound Emission Standards.

Pada regulasi tersebut diatur batas maksimal kandungan voc dalam produk cat yang aman dan cat berbasis air menjadi cat yang direkomendasikan. Asalkan, kandungan voc jauh lebih rendah dari cat solvent dan sesuai dengan angka yang telah ditetapkan. 

OSHA (Occupational Safety and Health Administration)

Masih dengan regulasi yang ditetapkan di Amerika. Jika EPA mengatur jumlah voc dalam cat, OSHA berisi standarisasi penyimpanan dan penanganan bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat dalam cat. 

Regulasi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pekerja dan juga mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Yang mana pemberi kerja harus menerapkan standar kerja yang aman dan menginformasikan kepada pekerja tentang bahaya bahan kimia. 

OSHA mengeluarkan pedoman umum tentang pengendalian bahan kimia baik itu cat water based maupun cat solvent based. Mulai dari bagaimana penggunaan ventilasi yang baik, penggunaan alat pelindung diri hingga pengelolaan limbah. 

Paris Agreement 

Meskipun bukan regulasi resmi yang menyatakan kewajiban penggunaan cat water based, tapi Paris Agreement menyarankan penggunaan bahan cat yang aman bagi lingkungan. 

Paris Agreement sendiri adalah kesepakatan yang telah disepakati oleh COP21 (Conference of the Parties) tahun 2015. Kesekapakat ini adalah landasan utama global untuk menanggulangi perubahan iklim seperti pengurangan emisi gas rumah kaca. 

Industri cat dan furnitur turut menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup tinggi. Oleh karena itu sangat disarankan untuk beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. 

Dalam hal ini, cat water based yang kandungan voc-nya dibatasi menjadi pilihan yang ramah lingkungan. Cat water based mampu mengurangi dampak lingkungan seperti polusi udara, mengingat bahan pelarutnya berbasis air. 

Membandingkan cat water based vs solvent based dalam skala industri dan mengenali regulasinya, kini Anda tidak perlu bingung lagi mana yang eco friendly. Cat water based selalu menjadi pilihan terbaik jika Anda mencari cat yang ramah lingkungan. 

Sebagai cat yang ramah lingkungan, cat water based juga memiliki risiko yang minim bagi kesehatan karyawan di bidang industri furnitur. Inilah yang membuat proses finishing jadi lebih aman dan juga lancar. 

Ingin Cat Water Based yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan? Pilih Biovarnish!

Tidak perlu kesulitan mencari cat water based yang kualitasnya terjamin dan eco friendly. Anda bisa menggunakan Biovarnish untuk finishing furnitur! Dapatkan produknya dengan klik banner di bawah ini sekarang!

tanya cs bio
Tanya Bio!