Bioindustri Omnipresen

Blog

Belanda dan Prancis tetapkan Peraturan Penggunaan Material Kayu pada Bangunan Baru

Dua negara dunia, Prancis dan Belanda telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaan kayu atau material alami lainnya pada bangunan baru. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada baja dan beton untuk konstruksi bangunan, terutama fasilitas publik. Selain itu, tujuan jangka panjang dari penetapan peraturan tersebut adalah upaya penurunan karbon untuk mendorong percepatan misi net zero carbon pada 2050 mendatang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Amsterdam menetapkan besaran angka 20 persen, sedangkan Prancis menetapkan besaran angka minimal 50 persen kayu maupun bahan baku berbasis hayati lainnya. Di Belanda, kebijakan ini tertuang dalam perjanjian Green Timber Construction dan di Prancis telah dicanangkan sejak 2020 silam.
Lebih luas dari upaya mencapai misi net zero carbon, pembangunan-pembangunan fasilitas publik seperti stadion Aquatics Center, salah satu sarana yang dibangun dalam rangka menyambut Olimpiade Paris 2024 merupakan bagian integral dari rencana tata kota yang berkelanjutan (sustainable city).

Poin plus kayu dan material alam di bangunan

Konstruksi kayu untuk Aquatic Center, Paris
Konstruksi kayu untuk Aquatic Center, Paris

Menurut peneliti Amsterdam Institute for Advanced Metropolitan Solution (AMS) dilansir dari kompas.com, pemilihan bahan baku kayu atau serat alam lainnya seperti rami diproyeksikan bisa mengurangi emisi karbon sebesar 220 ribu ton/tahun atau setara dengan emisi rata-rata yang dikeluarkan oleh 22 ribu rumah.

Selain itu, kayu merupakan bahan alami yang memiliki serat dan pori-pori, sehingga memiliki peran ganda menyerap sejumlah karbon di atmosfer dan menyimpan dalam balok-baloknya. Selain itu, pemanfaatan kayu ataupun serat alam lainnya bisa meminimalisir bahan baku finishing jika dibanding dengan tembok hebel, batu bata, atau beton yang memerlukan semen, plamir, dan lainnya. Cukup dengan kombinasi pengawet kayu, lem, pernis, dan cairan coating, serangkaian finishing tersebut bisa memperindah serat kayu sekaligus berfungsi sebagai pelindungnya.

Daya tahan kayu untuk bangunan

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan infrastruktur berbasis kayu adalah pemilihan bahan kayu yang berkualitas, perawatan pra dan pasca finishing. Kombinasi pemilihan kayu solid berkualitas dan perawatan yang tepat bisa membuat struktur kayu bertahan selama puluhan hingga ratusan tahun, lho.

Baca juga: Tren Konstruksi Kayu Modern di Indonesia

Jika dibanding dengan material lain untuk bangunan, kayu merupakan salah satu bahan yang ringan. Meskipun demikian, konstruksi kayu cukup fleksibel dan mampu menahan tekanan dan resiko aus yang cukup besar.
Kebijakan penggunaan kayu dalam bangunan tidak hanya bisa mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk konstruksi bangunan di masa depan. Kedepannya, tentu diperlukan sertifikasi kayu hutan yang dikelola secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa kayu yang digunakan dalam konstruksi bangunan tidak merusak lingkungan, memiliki nilai estetik tinggi, dan memiliki daya tahan yang kuat.

Sobat Bio tertarik untuk mengerjakan proyek finishing bangunan kayu di Indonesia? Konsultasikan dengan ahli kami di bawah ini!

cta solusi kebutuhan finishing bioindustries

tanya cs bio
Tanya Bio!