Bioindustri Omnipresen

IFEX 2019, Dari Trend Produk Hingga Trend Finishing Furniture dan Craft

pameran ifex 2019Pameran IFEX 2019 kembali diselenggarakan di akhir triwulan pertama tahun 2019 ini. Pameran berskala internasional ini diselenggarakan di JIEXPO Convention Centre and Theatre, Kemayoran, dari tanggal 11 -14 Maret 2019 dengan mengambil tema “Redefine, Inspire, Innovation”.

Pameran furniture dan craft B2B terbesar di Asia Teggara tersebut diikuti oleh lebih dari 500 exhibitor, baik dari pengusaha furniture maupun craft di Indonesia. Seperti telah diprediksikan sebelumnya, pameran ini didominasi para pengusaha furniture dari area Surabaya dan sekitarnya, Jepara dan sekitarnya, Yogyakarta dan sekitarnya serta Cirebon dan sekitranya.

Pameran IFEX 2019 dibuka oleh Menperin RI, Bapak Airlangga Hartarto dan  Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi UKM RI, Victoria br Simanungkalit, dan didampingi oleh  ketua umum HIMKI, Soenoto. Prosesi pembukaan juga dihadiri oleh perwakilan manajemen Dyandra Promosindo dan perwakilan dari manajen Kompas.

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian menyampaikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki modal yang cukup besar untuk menjadi pemain utama dalam industri furniture dunia. Oleh karena itu kementerian perindustrian terus mendorong proses tersebut, diantaranya dengan membuka pusat riset dan inovasi guna meningkatkan daya saing industri furniture di Indonesia.

Kunjungan Presiden RI ke IFEX 2019

Di hari ketiga, Presiden RI, Bapak Joko Widodo beserta rombogan meninjau lokasi pameran. Kunjungan dari Pak Jokowi sontak membuat para pengunjung dan peserta geger. Dalam kunjungan singkat tersebut, Bapak Presiden sempat berbincang dan menyapa para peserta pameran, bahkan berfoto bersama pengunjung.

Pameran berskala internasional ini dikabarkan berhasil menjaring ribuan buyer dari berbagai negara, seperti US, Jepang, UK, Belanda, Jerman, Prancis, Australia, Belgia, Korea Selatan, Malaysia dan Taiwan. Banyak buyer tertarik untuk mengikuti pameran ini karena karakteristik furniture dan craft Indonesia yang khas. Perpaduan antara material yang eco-friendly, kekayaan budaya, skill dan desain yang inovatif menjadi tawaran yang sangat menggiurkan.

Jenis Produk Yang Dipamerkan di IFEX 2019

Ada beberapa jenis produk yang dipamerkan di IFEX 2019, di antaranya :

Dari jenis material yang digunakan, kayu masih mendominasi. Berikut beberapa jenis bahan material yang digunakan : Kayu, akar, Rotan, Natural fiber, Kayu kombinasi resin, Kayu kombinasi besi, bambu, Kulit, Vinyl.

Salah satu yang cukup menarik adalah meningkatnya permintaan produk basket box berbahan natural fiber, seperti enceng gondok, seagrass, maupun jenis natural fiber lainnya. Ini terlihat dari jumlah exhibitor maupun permintaan buyer terhadap exhibitor. Bahkan salah satu exhibitor berhasil menjaring tiga buyer sekaligus di hari kedua IFEX.

Tipe Finishing Paling Banyak Digunakan di Pameran IFEX 2019

Dalam pameran furniture dan craft terbesar di Indonesia ini, finishing yang paling banyak digunakan adalah:

Secara umum, buyer dari Asia menyukai jenis produk dengan tampilan modern, misalnya perpaduan antara kayu, besi resin dan kaca.

Trend Warna IFEX 2019

Dari sisi warna, IFEX 2019 banyak didominasi oleh warna natural kayu. Karena sebagian besar desain furniture yang diangkat memang bertema natural.

Beberapa warna lain yang yang cukup dominan adalah warna putih, abu-abu, hitam. Warna putih dan grey juga banyak tampil dalam nuansa wash untuk menghasilkan kesan furniture lawas. Warna patina dominan grey banyak digunakan untuk menghasilkan kesan kayu yang telah teroksidasi lama, terkena panas dan hujan dalam kurun waktu lama.

Sedangkan warna solid seperti biru tua, biru muda,  ungu, kuning masih digunakan walaupun tidak lagi dominan seperti tahun kemarin. Warna-warna ini banyak muncul di furniture dengan kesan vintage. Selain itu, muncul pula dalam jenis furniture yang menggunakan kombinasi kayu dan kain.

Itulah beberapa hal yang tercapture dari perhelatan akbar dunia furniture dan craft Indonesia, IFEX 2019. Semoga hasil dari pameran ini bisa mendorong nilai ekspor furniture dan craft Indonesia lebih tinggi lagi. Sehingga target US$ 5 Million yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai.

Exit mobile version