Plitur kayu jati telah menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mempercantik furnitur dan elemen interior berbahan kayu jati. Selain meningkatkan estetika, plitur juga berfungsi sebagai pelindung kayu dari kelembapan, serangan serangga, dan paparan sinar UV. Seiring berkembangnya teknologi, jenis plitur dan metode aplikasinya pun semakin beragam, memberikan lebih banyak opsi bagi penghobi, kontraktor, maupun aplikator profesional.
Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih jauh tentang plitur kayu jati, mulai dari memilih jenis yang tepat hingga langkah-langkah aplikasinya.
Persebaran dan karakter kayu jati di Indonesia
Jenis Jati | Asal/Persebaran | Kualitas | Penggunaan |
Jati Perhutani | Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat (Blora, Cepu, Bojonegoro) | Serat halus dan lurus, warna cokelat keemasan, sangat kuat dan tahan lama (usia tebang 40–80 tahun), tahan cuaca, rayap, dan jamur, berstandar internasional dengan sertifikasi FSC. | Furnitur premium, ukiran mewah, flooring, konstruksi kapal. |
Jati Kampung | Pekarangan masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura | Mutu bervariasi, serat sering tidak lurus, warna lebih muda, batang lebih kecil (usia tebang 10–20 tahun), kualitas bergantung cara tanam dan tanah. | Furnitur kelas menengah, bahan bangunan (kusen, rangka atap). |
Jati Emas | Sulawesi, Sumatra, Jawa | Cepat tumbuh (usia tebang 7–15 tahun), serat lurus tapi kasar, daya tahan terhadap rayap dan cuaca lebih rendah dibanding jati tua. | Furnitur sederhana, panel dekorasi, alternatif ekonomis untuk jati tua. |
Jati Sulawesi | Sulawesi Selatan (Toraja dan sekitarnya) | Tekstur keras, serat kurang indah, ukuran batang sering lebih kecil karena tanah kurang optimal. | Bahan bangunan lokal, furnitur sederhana. |
Jati Madura | Madura dan sekitarnya | Diameter batang kecil, pertumbuhan lambat di lahan tandus, serat cukup unik namun tidak sehalus jati Perhutani. | Konstruksi lokal, ukiran, furnitur skala kecil. |
Jati Blora | Blora, Cepu, Jawa Tengah | Serat halus dan lurus, kualitas mirip dengan jati Perhutani, sangat kuat dan tahan lama. | Furnitur premium, ukiran berkualitas tinggi. |
Mengapa Plitur Penting untuk Kayu Jati?
Plitur berfungsi lebih dari sekadar memberikan lapisan kilau pada permukaan kayu. Ia melindungi serat kayu dari kerusakan lingkungan sekaligus memperkaya warna alami kayu. Kayu jati, yang terkenal karena seratnya yang indah, sangat cocok untuk diberi plitur agar tampilannya semakin menonjol. Namun, tidak semua plitur cocok untuk setiap situasi. Faktor seperti lokasi penggunaan (indoor atau outdoor) dan kondisi lingkungan harus dipertimbangkan dalam memilih produk plitur yang sesuai. Plitur memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk mencocokkan tampilan kayu jati dengan berbagai gaya desain, baik modern, klasik, maupun rustic.
Secara umum, plitur berbeda dengan pernis, meskipun keduanya sering disamakan. Plitur mengandung pigmen warna yang memberikan lapisan dekoratif pada kayu, sementara pernis biasanya transparan dan hanya memberikan perlindungan. Bagi furnitur kayu jati, plitur sering dipilih karena kemampuannya memperkuat karakter alami kayu.
Jenis Plitur yang Tersedia di Pasaran
Ada dua jenis utama plitur kayu jati: berbasis solvent dan berbasis air. Plitur berbasis solvent sudah lama digunakan karena hasilnya yang tahan lama dan mampu memberikan kilau intens. Namun, jenis ini memiliki kelemahan berupa kandungan VOC (Volatile Organic Compounds) yang cukup tinggi. Kandungan VOC dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Namun, hingga 2024 ini regulasi mengenai batas kandungan timbal pada produk cat belum diatur secara tegas.
Kendati demikian beberapa perusahaan cat dan plitur di Indonesia memformulasi plitur berbasis air (water-based) kini semakin populer. Produk ini lebih ramah lingkungan karena emisi VOC-nya rendah. Selain itu, plitur water-based lebih aman digunakan di dalam ruangan karena tidak menghasilkan bau menyengat seperti produk berbasis solvent. Meski demikian, plitur water-based memiliki kelemahan dalam hal ketahanan terhadap cuaca ekstrem, sehingga perlu dilapisi topcoat tambahan jika digunakan untuk furnitur outdoor.
Teknologi terbaru juga menghadirkan plitur dengan efek khusus, seperti teknologi nano coating yang mampu menembus serat kayu lebih dalam untuk perlindungan maksimal. Selain itu, ada pula plitur dengan efek rustic atau matte yang memberikan tampilan antik dan cocok untuk interior bergaya vintage atau industrial.
Cara Memilih Plitur yang Tepat
Memilih plitur yang tepat membutuhkan perhatian pada beberapa faktor. Pertama, pertimbangkan warna yang diinginkan. Pilihan seperti light brown cocok untuk gaya modern, sementara dark teak lebih sesuai untuk nuansa klasik. Kedua, sesuaikan plitur dengan lokasi penggunaan. Untuk furnitur indoor, plitur water-based menjadi pilihan ideal karena lebih aman dan cepat kering. Sebaliknya, furnitur outdoor membutuhkan plitur yang tahan cuaca.
Keamanan produk bagi manusia dan lingkungan sekitar juga menjadi faktor penting. Produk dengan kandungan VOC rendah lebih disarankan karena minim risiko kesehatan. Selain itu, pilihlah plitur ramah lingkungan, terutama jika Anda peduli pada dampak ekologis dari proyek finishing Anda. Beberapa merek plitur yang populer di Indonesia, seperti Biovarnish menawarkan varian berbasis air dengan kualitas tinggi.
Langkah-Langkah Aplikasi Plitur Kayu Jati
Untuk mendapatkan hasil optimal, persiapan adalah kunci utama. Pastikan Anda memiliki alat dan bahan yang diperlukan;
- Persiapan alat dan bahan
- Plitur sesuai pilihan
- Amplas (kertas grit 180-240)
- Kuas busa, kain lap, atau spray gun.
- Lap bersih
- Persiapan kayu
- Amplas permukaan kayu hingga halus. Pastikan tidak ada goresan atau permukaan yang timbul dari sisa dempul.
- Bersihkan debu dan kotoran dengan lap bersih agar daya rekat plitur makin kuat dan menempel dengan baik.
- Proses Aplikasi
- Campurkan Plitur: Untuk plitur water based, tambahkan sedikit air sesuai petunjuk. Produk plitur Biovarnish Wood Stain menggunakan perbandingan campuran 2:1
- Lapisan Pertama: Aplikasikan plitur searah serat kayu menggunakan kuas atau kain lap.
- Pengeringan: Biarkan kering selama 45 menit – 1 jam.
- Amplas Ringan: Setelah kering, amplas ringan dengan kertas grit halus untuk hasil lebih rata.
- Lapisan Kedua: Ulangi aplikasi plitur untuk hasil warna dan perlindungan maksimal.
- Lapisan Akhir
Untuk hasil yang lebih tahan lama, aplikasikan clear coat atau top coat berbasis polyurethane matte atau gloss sesuai preferensi.
Aplikasikan plitur dengan kuas, kain lap, atau spray gun sesuai kebutuhan. Untuk lapisan pertama, gunakan campuran plitur yang sudah diencerkan agar lebih merata. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa jam, lalu amplas ringan untuk menghilangkan gelembung atau ketidaksempurnaan. Ulangi proses ini untuk lapisan kedua hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika diperlukan, tambahkan lapisan topcoat untuk perlindungan ekstra dan tampilan yang lebih profesional.
Baca juga: Cara Finishing Jati Belanda Dengan Plitur Warna Natural Transparan
Kesimpulan
Plitur kayu jati adalah solusi finishing yang tidak hanya meningkatkan estetika tetapi juga melindungi furnitur dari berbagai kerusakan. Dengan memahami jenis plitur, cara memilih, dan teknik aplikasinya, Anda dapat menghasilkan hasil akhir yang maksimal. Pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan jangan ragu untuk mencoba inovasi terbaru seperti plitur water-based atau efek rustic untuk tampilan yang unik dan modern.
Jika Anda mencari produk yang ramah lingkungan dan mudah diaplikasikan, pertimbangkan merek-merek terpercaya seperti Biovarnish yang telah terbukti kualitasnya. Dengan perhatian terhadap detail, furnitur kayu jati Anda akan stand out dalam ruangan.
Plitur Kayu Jati Water Based yang Ramah Lingkungan Bisa Didapatkan Di Sini
Hubungi customer service kami untuk mendapatkan plitur yang sesuai dengan kebutuhan finisihing Anda.