Seiring dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, penggunaan bambu sebagai bahan baku furniture modern semakin tinggi. Bambu termasuk material ramah lingkungan karena pertumbuhannya yang cepat, sehingga mudah dibudidayakan.
Selain aspek keberlanjutan, penggunaan bambu sebagai bahan baku furnitur modern juga dapat memberikan nilai estetika yang khas. Serat alaminya memberikan kesan hangat dan eksotis yang tidak kalah menarik dari kayu.
Belum lagi dengan teknologi pengolahan bambu yang semakin canggih, memungkinkan bambu diolah menjadi berbagai bentuk hingga warna yang beragam. Tidak heran bambu menjadi tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagai pemilik bisnis di industri furnitur, tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan bambu sebagai bahan baku furniture. Supaya lebih mengenal bambu, simak keunggulan, perbandingannya dengan kayu hingga tren funiturnya dalam artikel ini.
Keunggulan penggunaan bambu sebagai bahan baku furniture modern
Bukan tanpa alasan mengapa bambu kerap digadang-gadang menjadi furnitur ramah lingkungan yang menggantikan kayu. Itu karena berbagai keunggulan yang ditawarkannya, seperti:
Material yang ramah lingkungan
Bambu sering dikatakan sebagai material yang ramah lingkungan, karena kemampuannya untuk terus bertumbuh dengan berkembang dengan cepat. Waktu panen bambu hanyalah sekitar 3-5 tahun yang lebih cepat daripada kayu solid.
Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) hasil bambu di Jawa Timur dari 2018-2022 terus mengalami peningkatan. Dari yang tadinya hanya 6.855,00 batang menjadi 21.832,00 batang.
Kuat dan tahan lama
Sekilas, jika melihat bambu Anda tidak akan sadar bahwa material ini kuat serta kokoh sehingga tahan lama. Itu karena kekuatan tarik bambu secara umum berkisar antara 100-400 mPA yang setara dengan ½ tegangan ultimate besi.
Kekuatan inilah yang membuat penggunaan bambu di Indonesia tidak hanya bagus untuk furnitur tapi juga pengganti tulangan baja dalam konstruksi beton. Inilah yang membuat furniture berbahan bambu bisa bertahan lebih lama.
Ringan tetapi tetap kokoh
Jika Anda memperhatikan hasil pembuatan dari furniture bambu, pastinya akan terasa lebih ringan dibandingkan kayu solid. Itu karena bambu memang memiliki massa yang ringan, sehingga memudahkan furniture untuk dipindahkan.
Meskipun ringan, furnitur bambu akan tetap kokoh selama rancangan strukturnya benar. Furnitur dari bambu akan sangat mudah diatur dan dipindahkan dari waktu ke waktu tanpa mengeluarkan banyak biaya dan tenaga.
Baca Juga: Apa Itu Bambu Laminasi dan Bagaimana Pemanfaatannya?
Fleksibel dan mudah dibentuk
Sifat bambu jauh lebih elastis dibandingkan kayu solid. Fleksibilitasnya inilah yang membuat bambu menjadi lebih mudah untuk dibentuk dan diatur. Apapun desain furnitur yang ingin dibuat, bambu bisa mewujudkannya.
Selain itu, dengan kemudahannya untuk pembentukan, bambu dapat menghemat waktu produksi. Tinggal menentukan desain yang artistik dan unik saja, keindahan furnitur bambu tidak kalah dengan serat alam lainnya.
Murah untuk efisiensi biaya produksi
Karena kemudahan dan ketersediaannya yang melimpah, harga bambu jauh lebih terjangkau dibandingkan kayu solid. Keunggulan ini memberikan keuntungan bagi Anda di bidang industri untuk efisiensi biaya produksi.
Tidak perlu modal besar untuk merancang dan memproduksi furnitur dari bambu. Selama berhasil membuat desain yang elegan, furnitur bambu akan hadir dengan keindahan yang tak terkalahkan dan murah.
Proses pengolahan bambu menjadi furniture berkualitas
Pengolahan furniture bambu modern, rata-rata sudah menggunakan teknologi canggih yang membuat prosesnya menjadi lebih cepat. Dengan begitu produksi furnitur bambu pun dapat lebih banyak diproduksi dari sebelumnya.
Berikut ini apa saja proses pengolahan furnitur bambu yang bisa Anda belajar:
Pemilihan dan panen bambu
Proses selalu dimulai dengan memilih dan memanen bambu yang biasanya sudah berusia 3-5 tahun menandakan usia sudah tua dan memiliki kekuatan optimal. Panen akan dilakukan secara tebang pilih, sama seperti teknik yang digunakan untuk memanen kayu.
Selain itu, untuk memantau pertumbuhan bambu, biasanya menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System) yang akan memantau dan memastikan waktu panen dengan tepat.
Pembersihan dan pengeringan
Selesai memanen, bambu akan dicuci untuk menghilangkan kotoran, jamur serta serangga. Bambu akan masuk ke proses pengeringan dengan metode oven drying atau kiln drying bersuhu terkontrol untuk mengurangi kadar air hingga 10-12%.
Pengeringan ini bertujuan untuk mencegah penyusutan atau retak pada furniture bambu. Biasanya, teknologi vacuum drying juga digunakan untuk mempercepat pengeringannya.
Pengawetan agar daya tahannya meningkat
Bambu yang sudah kering akan dilanjutkan ke proses perendaman bambu ke bahan pengawet khusus untuk melindungi dari serangan jamur. Perendaman menggunakan teknologi pressure treatment yang akan memastikan bahan pengawet meresap ke serat bambu secara maksimal.
Namun, ada juga yang menggunakan metode fumigasi, yaitu pengasapan anti rayap. Metode ini sama bagusnya dan jauh lebih ramah lingkungan.
Pemotongan serta pembentukan
Sebelum masuk ke pembentukan furniture dari bambu, bambu yang sudah kering akan dipotong menyesuaikan ukuran serta desain. Pemotongan yang presisi akan menggunakan CNC (Computer Numerical Control) cutting machine.
Selesai dipotong, bambu akan dibentuk dengan teknik steam bending yakni pemanasan dengan uap panas untuk membentuk lekukan tanpa merusak seratnya. Hasilnya, Anda akan melihat material bambu dapat melengkung tanpa retak apalagi patah.
Penyambungan komponen
Dari setiap potongan bambu akan disambung dengan teknik laminasi silang (cross lamination) untuk bisa meningkatkan kekuatan serta stabilitasnya. Supaya setiap potongan merekat dengan baik, akan dimanfaatkan juga hot press laminating agar menjadi lembaran yang solid.
Bahan perekat yang bebas formalin atau berbasis resin alami biasanya akan dipakai untuk membuat produk menjadi ramah lingkungan.
Perakitan dan finishing
Bagian bambu yang sudah dilem dan dipress, kemudian akan disambung dalam proses perakitan menjadi furniture. Selain cara manual, biasanya perakitan juga menggunakan robotic assembly system untuk mempercepatnya.
Selesai dirakit, furniture bambu tinggal di finishing dengan coating berbasis air atau water based. Dengan begitu, furniture bambu akan tetap mengkilap sekaligus terlindungi dari kelembaban dan goresan.
Tren desain furniture modern berbahan bambu
Tidak kalah dengan kayu, furniture dari bambu juga punya tren desain sendiri yang digemari konsumen lokal hingga internasional. Berikut ini tren desainnya yang mendominasi pasar:
Minimalis dan fungsional
Modern ini, desain yang simpel dengan garis bersih serta bentuk geometris banyak digemari. Furniture bambu juga akan fokus pada fungsi dan efisiensi ruang, seperti meja kursi yang ramping dan fleksibel.
Gaya skandinavia
Furniture bambu juga banyak yang didominasi dengan warna netral seperti putih hingga krem dengan desain ringan. Desain ini untuk memenuhi gaya skandinavia yang sederhana tapi tetap elegan.
Modular
Furniture bambu dengan banyak fungsi, seperti meja lipat bambu, sofa yang bisa diubah menjadi tempat tidur juga sedang tren. Khususnya untuk rumah mungil atau apartemen kecil karena bisa menghemat ruang.
Penggunaan bambu sebagai bahan baku furniture modern sudah menjadi hal yang umum, bahkan hasilnya tidak kalah menarik dari kayu solid. Selama pembuatan desain hingga finishingnya tepat, furnitur bambu akan membawa sederet keuntungan.
Untuk urusan finishing, Bioindustries menyediakan berbagai pilihan produk ramah lingkungan, mulai dari cat water-based, pernis, cat duco, hingga pengawet bambu dan lem. Setiap produknya akan mendukung produksi furniture bambu untuk bisnis Anda.
Agar mengetahui pilihan produknya secara tepat, Anda bisa klik banner di bawah ini untuk konsultasi atau langsung melakukan pemesanan!