Rotan telah lama menjadi bahan favorit pembuatan mebel karena estetis dan fleksibel, tapi perkembangan teknologi berhasil menghadirkan rotan sintetis. Pertanyaannya, rotan sintetis vs rotan alami: mana yang lebih baik untuk mebel?
Anda yang merupakan desainer interior pastinya akan membandingkan kedua material ini sebelum menggunakannya. Supaya tidak salah pilih, artikel ini akan membantu Anda membandingkannya, mulai dari ketahanan, estetika hingga harga.
Simak artikel ini agar Anda bisa menemukan mana bahan terbaik dalam pembuatan mebel yang sebaiknya dipilih.
Mengenal rotan sintetis dan rotan alami
Rotan sintetis adalah bahan buatan yang dirancang secara khusus menyerupai rotan alam. Biasanya dibuat dari bahan plastik seperti resin atau polietilena yang tahan terhadap cuaca, tidak mudah lapuk dan perawatannya mudah.
Bisa dibilang, rotan sintetis memiliki ketahanan yang lebih unggul daripada rotan sintetis. Jadi tidak heran, jika pemakaian rotan sintetis ini lebih sering untuk mebel outdoor.
Rotan sintetis di sisi lain adalah tanaman rotan yang tumbuh di hutan tropis, terutama Asia Tenggara seperti Indonesia. Material rotan terkenal dengan fleksibilitasnya, kekuatan dan juga memiliki tampilan yang indah alami.
Keindahan tampilannya membutuhkan perawatan ekstra, karena material ini termasuk mudah lapuk karena jamur atau dimakan rayap.
Perbedaan rotan sintetis vs rotan alami
Sekilas, Anda akan melihat mebel dengan rotan alami dan sintetis begitu mirip. Keduanya memiliki bentuk anyaman yang sekilas lama jika melihat dari jauh, tetapi akan terlihat perbedaannya jika melihat dari dekat dan merabanya.
Ada beberapa perbedaan yang bisa Anda perhatikan dari rotan sintetis dan juga rotan alami, yaitu:
1. Bahan baku
Dari segi bahan baku, rotan alami berasal dari tanaman rotan yang tumbuhnya di Asia Tenggara. Tanamannya sendiri sejenis dengan tanaman palma yang memiliki serat elastis serta kuat untuk diolah menjadi berbagai jenis furnitur.
Bahan baku dari rotan sintetis adalah serat sintetis atau plastik yang hasilnya ditujukan untuk menyerupai tampilan serta tekstur rotan. Bahan plastik yang digunakan bisa berupa PVC, PE atau polipropilena.
2. Ketahanan dan keawetan
Apabila membandingkan ketahanan, rotan alami lebih mudah rusak dibandingkan dengan rotan sintetis. Itu karena rotan alami rentan terhadap serangga perusak seperti ulat hingga rayap.
Perubahan cuaca juga membuat rotan alami lebih mudah mengering dan pecah, sehingga keawetannya lebih rendah. Namun, ketahanan ini bisa ditunjang dengan pengawetan rotan dengan cara dan bahan yang tepat.
Berbeda dengan rotan sintetis yang ketahanannya diakui, mengingat bahan plastik tahan cuaca dan tidak menarik perhatian serangga perusak.
Meskipun tidak mudah lapuk, rotan sintetis juga punya kekuatan dari segi ketahanan, yaitu warnanya yang mudah pudar karena sinar uv.
3. Estetika dan tampilan
Keindahan rotan alami tentu tidak bisa dibandingkan dengan rotan sintetis, karena tampilannya lebih klasik, alami sehingga memberikan kesan hangat dan elegan. Serat dan teksturnya cukup unik yang tidak akan Anda dapatkan pada rotan sintetis.
Rotan sintetis tersedia dalam banyak jenis warna dan juga tekstur, mulai dari warna putih, abu-abu, hitam yang siap pakai. Warnanya memang indah, seperti mebel dengan cat duco, tapi tidak akan menyaingi tampilan natural dari rotan alami.
Perbandingan estetika inilah yang membuat kesan mebel dari rotan sintetis layaknya kursi atau meja plastik dan hanya cocok untuk desain modern. Sedangkan rotan alami terkesan timeless meskipun desain mebelnya klasik.
4. Fleksibilitas
Soal fleksibilitas, rotan alami jauh lebih unggul sehingga mudah untuk dibentuk menjadi berbagai jenis desain furnitur. Namun, penganyaman rotan tetap harus dilakukan oleh ahlinya, jika tidak rotan alami yang sering ditekuk akan mudah patah.
Fleksibilitas rotan sintetis juga sama-sama lentur dan tidak mudah patah, tapi daya tariknya tidak sebaik rotan alami. Jika rotan sintetis terlalu sering terkena sinar matahari maka fleksibilitasnya akan menurun dan mudah rusak.
Baca Juga: Mengenal Kerajinan Rotan yang Beragam dan Perawatannya
5. Perawatan
Waktu perawatan rotan alami harus lebih sering, untuk menjaga permukaannya bebas dari debu dan kotoran lainnya. Selain itu, kelembaban pada rotan alami juga akan membuat kekuatannya menurun dan mudah rusak.
Dalam perawatan rotan alami, diperlukan pula lapisan coating yang akan melindungi furnitur dari kerusakan rayap dan juga kelembaban. Lapisan coating pada rotan alami ini jugalah yang akan meningkatkan kualitas tampilannya.
Perawatan pada rotan sintetis jauh lebih mudah, Anda hanya perlu membersihkan dengan air dan sabun saja. Tidak perlu adanya lapisan coating, karena rotan sintetis sudah memiliki warna dan kualitas cetak yang kuat tanpa perlindungan khusus.
6. Penggunaan
Pori alami yang dimiliki oleh rotan alami membuat tampilan dan teksturnya lebih halus, sehingga bagus untuk segala jenis furnitur. Hanya saja, penggunaannya akan lebih cocok untuk mebel indoor atau dalam ruangan yang kelembabannya terkontrol.
Itu karena pori rotan berpotensi untuk menyerap kelembaban, sehingga membutuhkan ruangan yang terkontrol suhunya. Berbeda dengan penggunaan rotan sintetis yang bisa untuk mebel indoor atau outdoor.
Rotan sintetis ideal untuk mebel outdoor, karena ketahanannya terhadap cuaca yang membuatnya lebih awet. Anda bisa menggunakannya sebagai mebel taman atau teras bahkan area outdoor hotel.
7. Harga
Murah mana, antara rotan sintetis vs rotan alami? Harga rotan alami jauh lebih tinggi dibandingkan rotan sintetis. Itu karena proses pembuatan rotan alami cukup panjang dan bahan dasarnya yang berasal dari alam membutuhkan waktu untuk panen.
Belum lagi pengolahan mebel dari rotan alami juga membutuhkan keterampilan manual dan waktu yang cukup lama. Hal inilah yang akan membuat mebel menjadi lebih mahal harganya.
Rotan sintetis jauh lebih ekonomis dan terjangkau, karena pembuatannya melalui teknologi industri yang bisa langsung dalam skala besar. Oleh karena itu pembuatannya pun tidak membutuhkan waktu yang lama.
8. Dampak lingkungan
Perbedaan yang cukup besar ada pada dampak lingkungan yang diakibatkan. Rotan alami sudah jelas lebih ramah lingkungan, karena bahannya dari alam dan mudah terurai.
Hanya saja, jika eksploitasi rotan yang tidak diimbangi dengan peremajaan, maka akan memberikan dampak pula pada deforestasi. Akibatnya, bahan baku rotan alami pun akan mulai berkurang.
Rotan sintetis lebih tidak ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat. Namun, ada juga beberapa produsen mebel yang memilih menggunakan bahan plastik daur ulang untuk meminimalisir dampaknya.
Rotan sintetis vs rotan alami: mana yang lebih baik untuk mebel?
Mengintip dari perbedaan rotan sintetis vs rotan alami, Anda tentunya sudah bisa menentukan mana yang lebih baik. Untuk hasil yang aman dan ramah lingkungan dengan tampilan natural, rotan alami akan lebih unggul.
Bahkan rotan alami cocok untuk mebel dengan desain modern hingga klasik sesuai dengan perkembangan tren. Jadi, antara rotan sintetis vs rotan alami: mana yang lebih baik untuk mebel, rotan alami bisa jadi pilihannya.
Soal kekurangan masalah ketahanan, Anda bisa mengatasinya dengan memberikan lapisan coating cat water based dari Bioindustries. Anda bisa memilih cat seperti Biovarnish untuk hasil natural atau Bioduco untuk hasil warna solid.
Temukan cat yang tepat untuk finishing mebel rotan Anda sekarang juga. Pilih cat dari Bioindustries yang sesuai dengan kebutuhan dengan klik banner di bawah ini.