Bioindustri Omnipresen

Blog

Manfaat Sertifikasi Kayu Legal (SVLK) untuk Bahan Baku Ekspor Furniture dan Prosesnya

Jika Anda ingin menembus pasar ekspor furnitur, memastikan kayu memiliki sertifikasi kayu legal (SVLK) untuk bahan baku ekspor furniture adalah langkah wajib. Tanpa sertifikasi ini, produk Anda bisa ditolak di banyak negara. 

Itu karena banyak regulasi ketat di berbagai negara terhadap kayu ilegal. SLVK sendiri hadir sebagai solusi produk yang dihasilkan memenuhi standar keberlanjutan dan regulasi internasional. 

SVLK bukan sekedar tentang kepatuhan hukum, tapi juga bagaimana Anda bisa membangun kepercayaan klien dan juga mendukung industri yang lebih berkelanjutan. 

Untuk lebih memahami SVLK, kami akan mengulas secara lengkap dalam artikel ini. Mulai dari pengertian SVLK, pentingnya regulasi ini bagi negara, manfaatnya bagi pebisnis dan juga proses pengajuannya. Simak sampai akhir untuk mendapatkan informasi lengkapnya. 

Apa itu sertifikasi kayu legal (SVLK) untuk bahan baku ekspor furniture

Dilansir dari laman Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, SVLK adalah Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu. Sistem ini bertujuan untuk melacak dan memastikan legalitas sumber kayu yang beredar serta diperdagangkan di Indonesia. 

Latar belakang SVLK sendiri adalah untuk memerangi pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal. Selain itu SVLK juga menjadi bentuk jaminan legalitas kayu dalam bentuk sertifikasi untuk negara-negara seperti Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat hingga Australia. 

SVLK bisa menjadi bentuk National Insentif yang mengantisipasi permintaan skema sertifikasi legalitas kayu dari negara asing. Contohnya skema FSC (Forest Stewardship Council) atau PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification).  

Dengan mengurus SVLK, Anda bisa lebih mudah untuk memasuki pasar ekspor tanpa harus mengurus sertifikasi dari negara asing yang lebih rumit. 

Perbedaan SVLK dan V-Legal

Saat mengurus SVLK, Anda akan menemukan istilah V-legal dalam prosesnya. Keduanya sering dikaitkan sebagai legalitas kayu di Indonesia, tapi ada perbedaan dari segi fungsi dan penerapannya. 

SVLK adalah sistem sertifikasi yang memastikan kayu serta produk turunannya berasal dari sumber yang legal serta berkelanjutan. Sedangkan V-Legal adalah dokumen yang diterbitkan sebagai bukti bahwa produk kayu yang diekspor memenuhi standar SVLK. 

Itu artinya, setelah Anda mengurus SVLK maka akan mendapatkan dokumen V-Legal. Dokumen inilah yang akan berfungsi sebagai dokumen lisensi ekspor agar produk kayu Anda diterima pada pasar global. 

Manfaat SVLK bagi pemilik industri ekspor furnitur 

Sertifikat legalitas kayu adalah hal yang wajib bagi para pebisnis  furnitur ekspor dari Indonesia. Bukan hanya soal keberlanjutan dan bermanfaat bagi negara, tapi ada banyak kegunaannya bagi Anda sebagai pemilik bisnis. 

Berikut ini apa saja manfaat yang akan Anda peroleh:

1. Memudahkan akses dan perizinan ke pasar ekspor 

Di banyak negara, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa bahkan Jepang memiliki regulasi yang sangat ketat terhadap kayu ilegal. Dengan mengajukan SVLK, produk furnitur akan lebih mudah masuk ke pasar global tanpa adanya hambatan hukum. 

Itu karena SVLK merupakan standar legalitas kayu, yang meskipun dari Indonesia, tapi diakui di negara lain. Jadi, SVLK adalah langkah awal Anda untuk bisa mengakses perizinan ekspor furnitur. 

Baca Juga: Panduan Lengkap Ekspor Kerajinan Kayu Indonesia ke Pasar Internasional

2. Meningkatkan daya saing di pasar internasional 

Bukan hanya Anda saja yang menjadi pebisnis ekspor furnitur, yang membuat persaingannya cukup luas. Untuk bisa bersaing, SVLK menjadi salah satu syarat utamanya agar produk furnitur dapat bersaing di pasar internasional. 

3. Sebagai bentuk memenuhi regulasi internasional 

Alasan SVLK juga diakui di negara lain, karena skemanya sudah sesuai dengan skema FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance, and Trade) di Uni Eropa yang memungkinkan ekspor tanpa harus proses due diligence tambahan. 

Selain itu, SVLK juga mematuhi regulasi EUTR (EU Timber Regulation) yang fungsinya untuk menghindari risiko penolakan pada pelabuhan tujuan. Inilah mengapa, dengan mengajukan SVLK Anda bisa memasuki pasar internasional dengan mudah. 

4. Meningkatkan kepercayaan klien 

Baik itu klien dari dalam hingga luar negeri lebih banyak yang peduli akan aspek legalitas dan keberlanjutan kayu. Bukan hanya karena soal lingkungan, tapi juga ada hukumnya jika menggunakan furnitur dari bahan kayu ilegal. 

Apabila Anda mengantongi sertifikasi SVLK, maka ada lebih banyak klien khususnya global yang percaya akan kualitas dan keamanan produk furnitur. Citra bisnis Anda di mata klien pun akan meningkat dan bisa menambah klien yang loyal. 

5. Menghindari risiko hukum 

Furnitur yang menggunakan bahan kayu ilegal adalah aktivitas bisnis yang melanggar hukum. Meskipun hukum soal ini berbeda-beda di setiap negara, tapi selalu ada sanksi yang akan menjerat para pelaku yang melanggarnya. 

Sebagai pemilik bisnis ekspor furnitur, Anda harus berhati-hati risiko hukum, karena ketahuan melanggar akan ada sanksi yang merugikan. Jalan amannya adalah dengan mengurus SVLK sebelum mulai ekspor. 

Proses untuk mendapatkan sertifikasi SVLK

Menilik dari pentingnya SVLK certification serta manfaat bagi keberlangsungan bisnis ekspor, Anda tidak perlu menunda lagi untuk mengurusnya. Berikut ini proses yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan sertifikasi SVLK:

1. Pengajuan permohonan sertifikasi awal 

Pada tahapan ini, Anda bisa mengajukan dokumen lengkap kepada Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu yang sudah terdaftar di KLHK. Beberapa diantaranya adalah PT Ayamaru Sertifikasi, PT TUV Rheinland Indonesia hingga PT SGS Indonesia. 

2. Verifikasi oleh lembaga verifikasi legalitas kayu 

Setelah permohonan diterima, pihak lembaga akan melakukan peninjauan kelengkapan dokumen. Lembaga akan memutuskan apakah kelengkapannya sesuai dan siap untuk ditinjau. Apabila sesuai maka bisa berlanjut pada penentuan jadwal untuk kegiatan audit.  

3. Pelaksanaan verifikasi 

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, proses audit akan berlangsung dari Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu yang ditemani oleh manajemen representatif. Hasil proses verifikasi atau audit ini adalah berupa penilaian. 

Apabila terdapat kekurangan dokumen, maka Anda akan mendapatkan waktu 14 hari untuk melengkapinya. Anda akan dinyatakan lulus jika sudah lengkap dari penilaian auditor. 

4. Penilikan 

Selesai mendapat sertifikasi, penilikan akan terus dilakukan oleh Lembaga Verifikasi Legalitas kayu. Setidaknya 12 bulan sekali kegiatan operasional akan dicek untuk memastikan usaha Anda selalu memenuhi standar dan peraturan yang  berlaku. 

5. Sertifikasi ulang 

Masa berlaku SVLK berbeda-beda dan harus diperpanjang, khusus untuk ekspor kayu, Anda perlu memperpanjang setiap tahunnya. Prosesnya sendiri harus diajukan sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum masa berlaku berakhir. 

Dengan memiliki sertifikasi kayu legal (SVLK) untuk bahan baku ekspor furniture, Anda bisa berbisnis dengan aman. Tidak sulit juga untuk bersaing di pasar internasional serta meningkatkan nilai jual produk furnitur. 

Selain memperhatikan SVLK, untuk bisa lebih mudah masuk ke pasar ekspor, furnitur kayu juga harus standar keamanan bahan finishing, seperti menggunakan cat water based. Anda bisa mendapatkan cat water based berkualitas di Bioindustries. 

Mulai dari cat duco, pernis kayu water based bahkan poliuretane tersedia secara lengkap. Anda bisa memilih produknya secara langsung sesuai dengan kebutuhan. 

Segera temukan cat yang tepat untuk finishing furniture ekspor Anda di Bioindustries. Klik banner di bawah ini bisa segera mendapatkan cat water based berkualitas di Bioindustries.

tanya cs bio
Tanya Bio!