Dalam dunia desain interior dan furniture, finishing rustic terus menjadi pilihan yang populer karena kemampuannya untuk memberikan nuansa hangat, alami, dan “berumur” pada sebuah ruangan. Bagi para pengrajin furniture di Indonesia, menciptakan tampilan rustic yang otentik bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang menguasai teknik dan menggunakan material yang tepat. Artikel ini akan membahas jenis kayu terbaik, teknik pengaplikasian finishing, dan produk-produk penting yang dapat digunakan untuk mencapai hasil yang berkualitas dan tahan lama.
Jenis Kayu di Pasar Indonesia yang Cocok untuk Tampilan Rustic

Kayu yang digunakan untuk tampilan rustic harus mampu memberikan kesan alami dan tekstur yang mendukung gaya yang diinginkan. Di Indonesia, beberapa jenis kayu yang populer dan sering digunakan dalam finishing rustic meliputi:
1. Kayu Jati
Jati adalah pilihan favorit dalam finishing rustic karena teksturnya yang indah dan serat kayunya yang jelas. Kayu ini memiliki karakter kuat dan mampu memberikan tampilan vintage secara alami, terutama jika dibiarkan dengan finishing minimalis.
Karena nilai ekonomisnya yang tinggi, kayu jati tua lebih cocok untuk produk high-end. Pengrajin sering memanfaatkan kayu jati bekas dari rumah-rumah tua untuk mendapatkan efek rustic yang lebih otentik.
2. Kayu Pinus
Pinus adalah pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan jati, dan memiliki serat kayu yang halus dan terang, sehingga sangat cocok untuk memberikan efek distressed. Kayu ini mudah diolah, ringan, dan cepat menyerap stain.
Kayu pinus lebih lunak dibandingkan kayu keras seperti jati, sehingga memerlukan perlindungan tambahan untuk menghindari kerusakan akibat benturan atau cuaca.
3. Kayu Mahoni
Mahoni memiliki warna alami yang kaya, mulai dari coklat hingga merah kecokelatan, sehingga cocok untuk finishing rustic yang ingin menonjolkan keindahan warna alam. Kayu ini juga lebih mudah diakses di Indonesia dengan harga yang masih relatif terjangkau.
Meski tahan lama, mahoni membutuhkan perlindungan ekstra dari finishing untuk memastikan ketahanan terhadap cuaca dan kelembapan.
4. Kayu Sonokeling
Dengan warna gelap yang eksotis dan serat yang mencolok, kayu sonokeling bisa memberikan kesan rustic yang elegan. Karakter kayu ini sangat cocok untuk menciptakan kontras dalam furniture atau dekorasi dengan gaya rustic.
Sonokeling termasuk kayu yang mahal dan berat, sehingga lebih cocok untuk proyek-proyek furniture tertentu.
Teknik Pengaplikasian Finishing untuk Tampilan Rustic
Untuk menciptakan tampilan rustic yang autentik, teknik finishing yang digunakan harus mampu memberikan kesan bahwa furniture telah “berumur” dan memiliki karakter yang kuat. Berikut beberapa teknik finishing rustic yang dapat digunakan:
1. Teknik Pengamplasan
Pengamplasan adalah langkah awal yang penting dalam finishing rustic. Agar menghasilkan efek kasar dan bertekstur, Anda bisa melakukan pengamplasan tidak secara merata, sehingga permukaan kayu tidak terlihat terlalu halus. Gunakan amplas dengan grit rendah (60-80) untuk membuat permukaan lebih kasar dan alami, kemudian lanjutkan dengan grit yang lebih halus (120-150) di bagian tertentu untuk memberikan kontras tekstur.
Pengamplasan acak juga bisa digunakan pada bagian sudut dan pinggir kayu untuk menciptakan efek aus yang natural.
2. Penggunaan Wood Stain
Wood stain: Untuk finishing rustic, gunakan stain yang dapat menonjolkan serat kayu tanpa menutupinya. Warna-warna gelap seperti walnut, teak, atau antique brown bisa memberikan tampilan yang lebih alami dan berkesan “usang.” Proses staining perlu dilakukan dengan hati-hati, pastikan Anda mengaplikasikan secara tipis dan rata menggunakan kuas atau kain, dan biarkan stain menyerap ke dalam serat kayu.
3. Teknik Distressing
Distressing adalah teknik yang digunakan untuk membuat furniture terlihat “tua” dan penuh sejarah. Teknik ini mencakup berbagai metode seperti:
Menggores: Gunakan benda tajam seperti paku atau pisau untuk membuat goresan-goresan halus di permukaan kayu, menciptakan tampilan seolah-olah kayu tersebut telah mengalami banyak pemakaian.
Pembakaran Ringan (Torched Wood): Membakar kayu dengan api kecil akan memberikan tampilan dramatis dengan tekstur unik. Teknik ini harus dilakukan dengan hati-hati agar kayu tidak rusak.
Aplikasi Warna Lapis: Terapkan dua warna cat, misalnya lapisan pertama dengan warna gelap dan lapisan kedua dengan warna lebih terang. Kemudian, amplas sebagian cat lapis kedua untuk menampilkan lapisan warna pertama, menciptakan efek worn-out atau “terpakai.”
4. Cat Chalk untuk Tampilan Usang
Chalk paint sangat populer untuk finishing rustic karena hasilnya yang matte dan mudah diaplikasikan. Cat ini juga mudah diamplas setelah kering untuk menciptakan efek “shabby chic” atau rustic. Warna-warna seperti putih pudar, abu-abu, atau biru kusam cocok untuk mendapatkan efek rustic yang lembut namun tetap berkelas.
Baca juga: Cat Kayu Biovarnish untuk Finishing Rustic Black Wash
Biovarnish Series untuk Finishing Rustic yang Menarik
Untuk memastikan hasil finishing rustic yang berkualitas dan tahan lama, pengrajin perlu menggunakan produk yang tepat. Berikut adalah dua produk yang sangat direkomendasikan untuk pengrajin di Indonesia:
1. Biovarnish Glaze
Biovarnish Glaze sangat cocok untuk memberikan efek rustic karena dapat menonjolkan serat kayu dan memberikan warna transparan yang alami. Glaze ini juga mudah diaplikasikan dan memberikan hasil yang cepat kering. Aplikasi glaze akan membuat kayu terlihat lebih dalam dan penuh karakter.
Cara Pengaplikasian: Aplikasikan glaze dengan kuas atau kain pada permukaan kayu yang sudah diampelas halus. Setelah diaplikasikan, lap sisa glaze menggunakan kain bersih untuk memastikan hasilnya tidak terlalu tebal.
2. Biovarnish Clear Coat
Untuk perlindungan akhir, Biovarnish Clear Coat memberikan perlindungan maksimal terhadap goresan, debu, dan kelembapan, yang sangat penting untuk menjaga tampilan rustic tetap awet. Produk ini berbasis water-based, sehingga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan bau menyengat.
Cara Penggunaan: Aplikasikan lapisan clear coat tipis menggunakan spray gun atau kuas pada permukaan kayu yang sudah selesai diberi wood stain atau glaze. Biarkan kering, kemudian amplas halus dengan grit tinggi (400) sebelum mengaplikasikan lapisan kedua untuk hasil lebih halus dan tahan lama.
Kesimpulan
Menciptakan tampilan rustic yang autentik memerlukan perpaduan teknik yang tepat dan penggunaan material yang sesuai. Memahami jenis kayu yang paling cocok seperti kayu jati tua, pinus, dan mahoni akan memberikan pondasi yang kuat untuk menciptakan produk rustic berkualitas. Penggunaan stain, wax, teknik distressing, dan cat chalk akan membantu memberikan tampilan “berumur” yang diinginkan. Jangan lupa, penggunaan produk berkualitas seperti Biovarnish Glaze dan Biovarnish Clear Coat akan memastikan hasil akhir yang tahan lama, melindungi furniture dari kerusakan dan memberikan estetika yang memikat.
Dengan memanfaatkan teknik dan material ini, para pengrajin di Indonesia dapat menghasilkan furniture dan dekorasi rumah bergaya rustic yang bukan hanya indah tetapi juga memiliki nilai tinggi di pasar.