Kayu banyak digunakan untuk furnitur dan produk lainnya, tapi rentan rusak tanpa perlakukan yang tepat. Oleh karena itu, teknik pengawetan kayu agar tahan rayap dan jamur yang benar sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanannya.
Berbagai metode pengawetan kayu telah dikembangkan dari tahun ke tahun dengan mempertimbangkan kemudahan prosesnya. Mulai dari perendaman hingga teknologi vakum kini semuanya tersedia dengan keunggulan masing-masing.
Manakah teknik yang cocok untuk kebutuhan Anda dan seperti apa prosesnya? Kami akan menjelaskannya secara lengkap dalam artikel ini. Pastikan untuk membaca sampai akhir agar tidak ketinggalan informasi pentingnya.
6 Teknik pengawetan kayu agar tahan rayap dan jamur
Menggunakan material kayu yang awet akan menjaga furnitur, struktur bangunan atau semua yang terbuat dari kayu menjadi kokoh dan tahan lama. Semua bertumpu pada teknik pengawetan kayu yang Anda pilih.
Berikut ini beberapa teknik pengawetan kayu yang umumnya dilakukan:
1. Metode perendaman
Teknik perendaman adalah pengawet kayu terbaik yang dilakukan secara alami. Dulunya, teknik perendaman ini dilakukan di sungai atau air yang mengalir, karena air efektif untuk mengeluarkan zat ekstraktif, seperti glukosida, tanin hingga nitrogen.
Cat ekstraktif ini nantinya akan mengubah kondisi air yang memicu pertumbuhan mikroba seperti Bacillus mesentericus. Mikroba ini bekerja untuk menguraikan zat ekstraktif pada kayu yang tidak larut dan memulai proses fermentasi berantai.
Hasilnya, adalah menurunkan kadar air, asam organik, gas dan juga alkohol yang ada dalam kayu. Dengan begitu metode perendaman alami akan efektif mengawetkan kayu.
Selain perendaman di sungai atau air mengalir, bisa juga dengan merendamnya dalam obat pengawet kayu khusus. Saat ini banyak obat pengawet kayu anti rayap, seperti Biocide Insecticide dan Biocide Wood Fungicide dari Bioindustries.
Teknik perendaman lebih cocok untuk dengan pori-pori besar yang digunakan untuk skala kecil atau menengah.
2. Metode pressure treatment
Teknik pengawetan kayu yang selanjutnya adalah dengan memanfaatkan teknologi pressure treatment yang merupakan ruang kedap udara sebagai vakum untuk mengeluarkan udara dari pori kayu.
Metode ini juga membutuhkan obat pengawet kayu agar meresap ke dalam pori setelahnya. Anda bisa menggunakan teknik ini untuk jenis kayu yang nantinya digunakan dalam kondisi ekstrim, seperti tiang listrik, jembatan atau furnitur outdoor di area pantai.
Pengawetan akan lebih efektif lagi pada jenis kayu yang sudah melewati tahapan pengeringan, sehingga memiliki kadar air yang lebih sedikit. Dengan begitu, obat pengawet kayu akan lebih mudah untuk menyerap ke dalam pori kayu.
Keunggulan teknik ini adalah membuat obat pengawet bisa meresap lebih mendalam sehingga perlindungannya tahan lama.
Baca Juga: 3 Prinsip Dasar Pengawetan Kayu, Bambu, Rotan dan Serat Alam
3. Metode penyemprotan
Teknik ini dilakukan dengan menyemprotkan larutan bahan pengawet kayu langsung pada permukaans kayu. Tujuannya adalah untuk membentuk lapisan pelindung pada permukaan kayu, mirip seperti cat tetapi bahan akan sedikit meresap.
Untuk menjalankan metode ini, diperlukan alat penyemprot khusus agar bahan pengawet bisa meresap secara merata dengan baik. Keunggulan dari teknik ini adalah prosesnya yang cepat dan mudah serta hemat biaya.
Anda bisa menerapkannya pada berbagai jenis kayu, tapi akan lebih baik pada kayu yang sudah dipotong dan dikeringkan. Hanya saja, karena penyemprotan hanya melapisi bagian luar kayu, maka perlindungan hanya berlaku pada permukaannya saja.
Kurang cocok untuk kayu yang nantinya digunakan pada cuaca ekstrem. Jadi, lebih aman jika Anda menggunakannya untuk kayu yang dijadikan furnitur indoor.
4. Metode kuas
Metode pengawetan kayu yang cocok untuk skala kecil, karena prosesnya sama seperti mengecat kayu dengan kuas. Tujuan dari pemilihan teknik ini adalah untuk memberikan perlindungan dasar pada kayu sebelum finishing.
Prosesnya hanya bisa dilakukan pada kayu yang telah melewati proses kiln dry yang menjamin kondisi kadar airnya rendah, sehingga bahan pengawet akan meresap lebih baik. Teknik ini memiliki keunggulan mudah dilakukan karena tidak membutuhkan peralatan khusus.
Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga tidak banyak karena hanya membutuhkan bahan pengawet dalam skala kecil. Namun, kekurangannya sama seperti teknik semprot, yaitu perlindungan hanya berlaku pada permukaan luar kayu saja.
Anda bisa menggunakan teknik ini untuk kayu yang diolah menjadi furnitur indoor saja agar efektivitasnya terjamin. Hindari menggunakannya untuk kayu yang dipakai pada kondisi ekstrem.
5. Metode pengasapan
Termasuk metode pengawetan yang alami, seperti perendaman di sungai atau air mengalir. Teknik ini menggunakan gas atau asap yang bekerja untuk membunuh hama seperti rayap hingga jamur.
Selain menggunakan gas sebagai bahan pengawet kayu alami, modern ini prosesnya juga mengandalkan zat kimia, seperti bromida, sulfur dioksida atau formaldehida. Bahan ini efektif untuk membasmi organisme perusak kayu tanpa merusak struktur kayu.
Penggunaan teknik ini akan sangat cocok untuk kayu yang sudah terinfeksi hama atau rencananya akan Anda ekspor ke negara yang regulasinya ketat. Dengan teknik ini, gas akan menembus hingga ke bagian dalam kayu, sehingga memastikan tidak ada larva atau telur serangga yang tersisa.
Namun, penggunaan zat kimia yang berbahaya dalam pengasapan, maka prosesnya hanya boleh dilakukan oleh profesional. Selain itu, prosedur keamanannya pun sangat ketat supaya tidak berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
6. Metode pengeringan
Cara pengawetan kayu yang selanjutnya adalah dengan metode pengeringan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam kayu sehingga tahan serangan jamur dan rayap.
Kayu memiliki kadar air yang tinggi, sehingga mudah lapuk, retak dan jadi tempat berkembangnya mikroorganisme penyebab pembusukan. Oleh karena itu, mengurangi kadar airnya akan membuat kayu lebih stabil, kuat dan tahan lama.
Biasanya, ada dua metode pengeringan alami dan kiln dry. Pengeringan alami yaitu dengan menjemur kayu di tempat terbuka yang memiliki sirkulasi udara baik. Kayu akan ditumpuk secara teratur dengan memberikan celah lapisan agar udara bisa mengalir lancar.
Kedua adalah metode kiln dry yang menggunakan ruang khusus yaitu oven atau kiln yang mampu mengatur suhu dan kelembaban udara. Prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan pengeringan alami, yaitu hanya menghabiskan waktu beberapa hari saja.
Dari semua teknik pengawetan kayu agar tahan rayap dan jamur, metode paling mudah adalah perendaman, penyemprotan, dan juga penguasan. Dengan menggunakan obat pengawet kayu, Anda bisa mendapatkan kayu terlindungi secara maksimal.
Pemilihan bahan pengawet kayu yang tepat pun akan mempengaruhi efektivitasnya. Seperti menggunakan Biocide Insecticide dan Biocide Wood Fungicide dari Bioindustries, pengawetan kayu akan bekerja secara optimal.
Biocide Insecticide dan Biocide Wood Fungicide merupakan bahan pengawet kayu yang menggunakan pelarut air, sehingga aman dan juga ramah lingkungan. Namun, sangat efektif untuk melindungi kayu dari rayap dan juga jamur.
Sudah berencana untuk mengawetkan kayu? Anda bisa memesan Biocide Insecticide dan Biocide Wood Fungicide dengan klik banner di bawah ini.