Industri kayu terus berkembang, baik dalam inovasi desain maupun teknik finishing. Tren finishing kayu untuk pasar ekspor menurut eksportir tidak hanya menghadirkan produk berkualitas tinggi, tapi juga memperhatikan estetika dan keberlanjutan.
Sebagai eksportir kayu seperti furnitur, Anda pun harus mulai sadar soal pemilihan bahan finishing yang berkualitas. Mulai dari ketahanannya, keamanan bahan, serta dampaknya terhadap lingkungan.
Sema faktor ini akan menjadi daya saing Anda di pasar ekspor. Lalu, seperti apa tren finishing kayu yang berlaku saat ini? Kami akan menjelaskannya secara terperinci, lengkap dengan standar internasional finishing kayu hingga tips memilihnya.
Tren finishing kayu untuk pasar ekspor dari warna hingga tekstur
Pasar ekspor dalam beberapa tahun terakhir selalu menekankan kombinasi antara estetika alami dan juga keberlanjutan. Berikut ini tren penting yang perlu Anda perhatikan:
1. Warna alami dan netral yang terang
Konsumen global semakin mengapresiasi keindahan alami kayu, sehingga warna alami dan netral selalu jadi pilihan utama. Anda bisa memilih warna seperti coklat muda, krem, hingga abu-abu muda yang bisa menonjolkan serat serta tekstur asli.
Pendekatan dari warna ini juga akan menciptakan kesan yang hangat serta tampilan natural dari kayu. Anda bisa menerapkannya untuk produk furnitur maupun dekorasi.
2. Memberikan sentuhan gaya rustic
Ekspor furniture kayu yang banyak diminati adalah menampilkan ketidaksempurnaan kayu yang berasal dari tekstur kasar. Inilah yang membuat finishing rustic banyak dipilih karena bisa menciptakan karakter unik sekaligus otentik pada produk kayu.
Anda bisa mencoba menerapkan finishing rustic dengan kombinasi berbagai jenis warna sehingga mampu memberikan hasil yang sempurna.
3. Efek finishing matte dan satin
Demi memperkuat tampilan natural dan alami, finishing yang dipilih sebaiknya memberikan efek matte atau satin. Finishing ini juga bisa memberikan kesan yang elegan dan modern pada semua jenis produk kayu.
Tampilan kilau yang rendah ini sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari yang perawatannya pun relatif mudah. Penggunaannya tidak terbatas untuk interior saja, tapi juga finishing kayu exterior.
Baca juga: Panduan Lengkap Ekspor Kerajinan Kayu Indonesia ke Pasar Internasional
4. Warna gelap alami yang eksotis
Tidak hanya warna kayu yang terang, warna-warna gelap yang eksotis dari kayu juga akan menjadi tren terbaik di pasar internasional. Beberapa warna kayu gelap seperti ebony, walnut, dan juga mahoni kembali diminati.
Warna-warna ini biasanya digunakan untuk furnitur kombinasi seperti kayu dengan besi atau kayu dengan kaca. Tujuannya adalah untuk memberikan kesan mewah yang elegan untuk pasar yang suka dengan barang premium.
Standar internasional finishing kayu untuk ekspor
Tren finishing furniture kayu pada pasar ekspor juga bukan soal estetika saja, tapi juga jenis bahan yang digunakan. Cat akan menjadi tolak ukur utama apakah produk kayu Anda siap masuk pasar internasional.
Supaya lebih mudah untuk masuk ke pasar Eropa, Amerika hingga Jepang, ada regulasi yang bisa menjadi acuan utama Anda. Berikut ini beberapa regulasi pemilihan bahan finishing yang menjadi standar internasional ekspor kayu.
1. Standar formaldehida oleh EPA
Di Amerika Serikat, ada regulasi ketat yang dipakai untuk mengatur penggunaan formaldehida dalam bahan kimia termasuk cat. Disebut dengan Environmental Protection Agency (EPA), ada standar khusus untuk formaldehid dalam cat yang harus dipenuhi.
Bukan hanya produsen cat di Amerika yang harus memenuhinya, tapi eksportir furnitur pun juga harus menyesuaikannya. Ini karena Amerika Serikat sangat ketat dalam penggunaan bahan kimia yang bisa membahayakan lingkungan.
2. Sertifikasi ECO Mark di Jepang
Jika ingin memasuki pasar di Jepang, maka Anda perlu mengikuti sertifikasi Eco mark. Isinya adalah pengaturan bahan finishing yang digunakan serta batas emisi formaldehida yang terdapat dalam cat.
Jepang juga memiliki aturan ketat soal penggunaan bahan finishing baik itu di dalam negeri atau produk ekspor, khususnya untuk dalam ruangan. Sertifikasi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa semua bahan cat yang digunakan pada furnitur ramah lingkungan serta aman.
3. Regulasi ECHA penggunaan voc
Sedangkan Uni Eropa memiliki ECHA atau European Chemicals Agency yang bekerja mengawasi REACH (Registration, Evaluation, Authorisation, and Restriction of Chemicals). Pengawasan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan zat berbahaya seperti voc dalam cat.
REACH sendiri aturannya selalu diperbaharui hampir setiap tahun untuk memastikan bahawa bahan kimia baik itu formaldehid dan voc selalu menurun. ECHA juga memastikan semua produk ekspor selalu mematuhi REACH yang mereka buat.
4. Sertifikasi Dubai Central Laboratory (DCL)
Berencana untuk mengekspor furnitur ke negara di Timur Tengah seperti Dubai? Anda perlu mengikuti aturannya yaitu DCL yang tugasnya mirip dengan ECHA. DCL akan memastikan semua produk ekspor yang masuk ke negaranya rendah kandungan bahan kimia berbahaya.
Baik itu produks ekspor furnitur untuk kepentingan komersial maupun domestik harus rendah kandungan voc maupun formaldehida. Dengan begitu negaranya akan minim risiko pencemaran lingkungan.
5. Regulasi Korea Eco-Label
Selain di Jepang, negara Korea juga memiliki regulasi tersendiri yaitu Korea Eco Label yang tujuannya memastikan bahan finishing yang digunakan aman. Termasuk juga produk-produk ekspor harus bebas dari senyawa berbahaya seperti logam berat serta formaldehida.
Tips memilih finishing kayu yang tepat untuk memenuhi pasar ekspor
Banyak hal yang harus Anda perhatikan saat menentukan bahan finishing kayu untuk pasar ekspor. Baik itu dari mengikuti tren sampai dengan regulasi, supaya semua terpenuhi berikut ini beberapa tipsnya:
1. Menggunakan bahan finishing kayu ramah lingkungan
Regulasi ketat dari setiap negara tujuan ekspor harus Anda ikuti dengan tepat. Banyak regulasi yang memastikan kandungan formaldehida dan juga voc rendah, yang artinya Anda perlu memilih bahan finishing yang ramah lingkungan.
Salah satu produk yang ramah lingkungan adalah cat water based yang bahan pelarutnya adalah air. Bahan finishing ini dirancang khusus untuk memiliki kandungan voc yang rendah sehingga eco-friendly.
2. Menyesuaikan finishing produk kayu sesuai selera pasar
Setiap negara memiliki preferensi akan warna dan juga tekstur finishing yang berbeda. Anda perlu menyesuaikannya dengan selera pasar di negara tersebut sehingga bisa lebih lancar untuk menawarkan produk kepada klien.
Anda bisa riset terlebih dahulu apa saja warna yang saat ini diminati di negara tersebut. Namun, warna yang selalu tren adalah warna natural baik itu terang maupun gelap.
3. Memilih finishing yang berdaya tahan lama
Sebaiknya selalu pilih jenis cat yang memiliki ketahanan lama dalam hal perlindungan. Demi menemukan cat ini, Anda bisa melakukan uji coba terhadap produk-produk cat water based.
Uji coba juga bukan hanya bermanfaat untuk menemukan cat berkualitas, tapi juga mengecek keselarasan warna yang diinginkan. Anda bisa mengecek beberapa jenis cat untuk mendapatkan hasil yang paling sesuai.
Sekarang Anda sudah tidak bingung lagi apa tren finishing kayu untuk pasar ekspor lengkap dengan regulasi pentingnya. Anda tinggal memilih mana cat kayu terbaik untuk memenuhi kebutuhan ekspor kayu.
Jika mencari cat water based berkualitas, Anda bisa mendapatkan produk-produknya di Bioindustries. Baik itu bahan finishing natural hingga cat duco tersedia lengkap yang sudah memenuhi standar ekspor.